Kemenyan dan khasiatnya
6:58:00 PM
Unknown
4 Comments
6:58:00 PM Unknown 4 Comments
Artikel tentang kemenyan sangat sedikit ditemukan di Indonesia. Yang
lebih banyak informasi yang informatif hanya dari situs dengan searching
kata kunci ’styrax benzoe’. Dahulu kala di jaman para nabi, kemenyan
(haminjon) memang menjadi komoditi utama Tanah Batak disamping emas.
Saat ini, komoditi ini masih terus diusahakan dan umumnya secara
tradisional oleh masyarakat Batak, artinya tanpa pembudidayaan melainkan
pohon yang tumbuh sendiri di tanah ulayat marga2.
Kemenyan
tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 900-1200 meter di atas
permukaan laut, bersuhu antara 28-30 derajat Celsius di tanah podsolik
merah kuning dan latosol. Keasaman tanah antara 5,5 hingga 6,5 dengan
kemiringan tanah maksimal 25 derajat.
Tanaman tahunan ini mampu
hidup hingga lebih dari 100 tahun. Ada 20 jenis pohon kemenyan, tetapi
yang banyak tumbuh di Sumut adalah kemenyan jenis durame (Styrax
Benzoine) dan kemenyan toba (Styrax Sumatrana). Kemenyan durame lebih
cepat tumbuh dibandingkan dengan jenis toba. Durame bisa disadap sejak
umur 6-7 tahun dengan warna getah cenderung hitam, sedangkan toba baru
disadap umur 10-13 tahun dengan jenis getah putih.
Kepala Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara yang juga
mantan Bupati Tapanuli Utara RE Nainggolan menjelaskan, kemenyan pernah
sangat menyejahterakan masyarakat Tapanuli. Dan, getah harum itu ikut
pula membesarkan namanya. “Nenek saya pedagang kemenyan,” tuturnya.
Ia tahu persis, pada tahun 1936 neneknya sudah mempunyai mobil untuk
mengangkut kemenyan dari Tapanuli ke Pelabuhan Sibolga. Saat itu harga
satu kilogram kemenyan sama dengan satu gram emas. Standar itu dipakai
terus oleh petani dan pengepul di Tapanuli: Satu kilogram kemenyan sama
dengan satu gram emas. Satu kilogram kemenyan juga setara satu kaleng
(16 kilogram) beras. Kebanyakan warga menyebutkannya sebagai tanaman
ajaib yang sudah ada ratusan tahun dan menghidupi masyarakat Tapanuli.
Washington Situmorang (70), petani di Doloksanggul, Kabupaten Humbang
Hasundutan, mengutarakan, pada tahun 1960-an harga kemenyan benar-benar
sama dengan emas. Harga itu pelan-pelan surut. Sekitar tahun 1980-an
harga kemenyan terus merosot hingga hanya separuh, bahkan sepertiga
harga satu gram emas.
Menurut Thomson Silaban, staf bidang
rehabilitasi hutan Dinas Pertambangan dan Kehutanan Kabupaten Humbang
Hasundutan, jika sebelum tahun 1980 kemenyan mampu menyumbang 60 persen
ekonomi rumah tangga, kini turun menjadi sekitar 20 persen.
Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili Stryraccaceae dari ordo
Ebeneles diusahakan oleh rakyat Sumatera Utara di tujuh kabupaten,
terutama di Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat,
dan Toba Samosir. Tanaman ini juga dikembangkan di Dairi, Tapanuli
Selatan, dan Tapanuli Tengah meski tidak terlalu banyak. Sedangkan
penghasil kemenyan terbesar masih di Tapanuli Utara dan Humbang
Hasundutan.
Di Tapanuli Utara, kemenyan menjadi komoditas
andalan daerah di bawah kopi dan karet. Dari 56.003 keluarga di
kabupaten itu, 30.446 keluarga atau lebih dari 54 persen menjadikan
kemenyan sebagai sumber penghasilan. Di Humbang Hasundutan bahkan
sekitar 65 persen keluarga (33.702) hidup dari pohon kemenyan. Komoditas
ini menduduki posisi kedua di bawah kopi.
Dinas Perkebunan
Sumatera Utara memperkirakan, pada tahun 2005 luas tanaman kemenyan di
Sumatera Utara mencapai 23.592,70 hektar dengan produksi 5.837,86 ton.
Produktivitas getah 294,31 kilogram per hektar per tahun. Getah kemenyan
mengandung asam sinamat sekitar 36,5 persen yang banyak digunakan untuk
industri farmasi, kosmetik, rokok, obat-obatan, dan ritual keagamaan.
Catatan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kemenyan diperdagangkan
sejak ribuan tahun lalu. Bahkan arkelogis menunjukkan adanya kemenyan
yang ditemukan di dalam makam Tutankhamun raja Mesir kuno yang meninggal
pada 1323 SM.
Kandungan Kemenyan:
Kemenyan mengandung olibanol, materi resin, dan terpenes. Kandungan lain, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat dan Manfaat Kemenyan
Selama ini masyarakat umum mengenal kemenyan dikaitkan dengan hal-hal
berbau mistis dan ghaib, ghaib dalam arti dikaitkan dengan jin atau
dunia paranormal. Saya menduga hal itu adalah salah kaprah saja.
Mungkin sudah waktunya soal kemenyan ini diteliti lebih dalam secara
ilmiah. Antara lain, apa manfaat sebenarnya dari bau kemenyan yang
dibakar, selain untuk pengharum ruangan? Saya menduga, manfaat yang
utama adalah untuk kesehatan, yaitu untuk membersihkan dan mensterilkan
udara di ruangan2 suatu bangunan, termasuk menetralkan paparan radiasi
yang bisa terjadi di dalam rumah / bangunan2.
Pada industri
farmasi, kemenyan dikenal dengan nama yang cukup keren : Frankincense,
Olibanum, Salai guggal, atau Boswellia serrata. Dan soal aroma bau
wanginya, bahan dari frankincense digunakan di industri parfum sebagai
fix active, yaitu untuk menahan aroma wangi lebih lama, berarti
sebagai bahan yang sangat menentukan kualitas suatu parfum. Jadi,
kayaknya, bahan dari kemenyan digunakan untuk industri parfum, dan
lalu aroma wangi parfum modern berhasil menggeser aroma wangi kemenyan
Kini para ilmuwan telah mengamati bahwa ada kandungan dalam kemenyan
yang menghentikan penyebaran kanker. Belum diketahui secara pasti
kemungkinan kemenyan sebagai antikanker.
Namun dulu pada abad
kesepuluh, Ibnu Sina, ahli pengobatan Arab, merekomendasikan kemenyan
sebagai obat untuk tumor, bisul, muntah, disentri dan demam.
Dalam pengobatan tradisional Cina, kemenyan digunakan untuk mengobati
masalah kulit dan pencernaan. Sedangkan di India, kemenyan digunakan
untuk mengobati arthritis. Khasiat kemenyan sebagai obat arthritis
tersebut mendapat dukungan dari penelitian laboratorium di Amerika
Serikat.
Kemenyan yang biasa digunakan untuk urusan mistis
ternyata berdasarkan hasil penelitian di Arab Saudi mampu menurunkan
kadar kolesterol jahat. Penelitian yang dilakukan oleh King Abd Al-Aziz
University di Arab Saudi menemukan bahwa kemenyan bisa menurunkan kadar
kolesterol jahat. Kemenyan, menurut peneliti Nadia Saleh Al-Amoudi, bisa
dipadukan dengan materi dari tumbuhan lainnya untuk meningkatkan
kesehatan jantung.
Akan tetapi, masih belum ditemukan cara yang
jelas agar manusia bisa mengonsumsinya. “Kemenyan telah lama digunakan
sebagai pengobatan medis untuk mengatasi sakit tenggorokan, hidung
mampat, bekas luka dan luka bakar,” jelas Al-Amoudi, seperti dikutip
dari situs Healthday. Studi yang dipublikasikan di International Journal
of Food Safety, Nutrition and Public Health ini, peneliti memberikan
kemenyan kepada binatang pengerat albino dan menemukan bahwa kadar
kolesterol jahat binatang pengerat itu turun sedang kadar kolesterol
baik meningkat.
Pohon Kemenyan atau pohon Boswellia, ditemukan
terutama di India. Pohon Boswellia adalah pohon balsamic yang
mengeluarkan oleoresins aromatik yang dikumpulkan dari luka kulitnya
pohon, saat kering menjadi permen karet. Dalam teks-teks kuno medis
Ayurvedic dari India, eksudat bergetah dari Boswellia dikelompokkan
dengan resin karet lainnya dan secara keseluruhan disebut GUGUL.
Permen karet-resin dilaporkan untuk memiliki, obat penenang dan
aktivitas analgesik. Bila seluruh lemaknya dihilangkan ekstrak eksudat
permen karet (oleo-gum-resin) ditemukan memiliki aktivitas
anti-inflamasi dan anti-rematik ditandai terhadap arthritis ajuvan pada
hewan percobaan dan bebas dari racun atau efek samping lainnya. Hal ini
juga ditunjukkan untuk memiliki ditandai menurunkan kolesterol dan
trigliserida aktivitas. Uji klinis pada pasien rematik telah menunjukkan
hasil yang menjanjikan. Asam Boswellic terisolasi dari getah
menghambat, dalam konsentrasi dengan cara bergantung, pembentukan produk
5-lipoxygenase dengan IC50 1,5 M.
Permen karet ini dikreditkan
dengan zat, stimulan, ekspektoran, diuretik, yg mengeluarkan keringat,
antipuretic, emmenagogue obat perut, ecbolic dan sifat antiseptik. Hal
ini dilaporkan berguna dalam borok, tumor, gondok, payudara cystic,
diare, disentri, tumpukan, asma, bronkitis, laringitis kronis, penyakit
kuning, sifilis dan penyakit kulit. Hal ini digunakan dalam penyusunan
sebuah salep untuk luka dan digunakan dengan mentega di sifilis. Permen
karet-resin adalah zat anti menurunkan suhu badan, anti dysentry,
ekspektoran, diaphosetic, diuretik, obat perut, emmenagogue. Hal ini
berguna dalam demam, diaphoresis, kejang, disentri, urethrorrhea,
orchiopathy, bronkitis, asma, batuk, stomatitis, penyakit sifilis,
radang tenggorokan kronis, penyakit kuning dan arthritis.
Boswellic asam adalah agen-agen anti-inflamasi dan anti-rematik yang
efektif, baik untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, rematik
jaringan lunak, dan nyeri pinggang. Mereka juga membantu mengendalikan
berlebihan lipid darah tinggi dan atherosclerosis, dan melindungi hati
terhadap endotoksin bakteri-galactosamine. Bagian non-asam dari permen
karet itu telah sakit-relieving dan kualitas obat penenang, dan dalam
dosis tinggi dapat menurunkan tekanan darah, dan mengurangi denyut
jantung pada anjing, melainkan peningkatan dalam katak. Manfaat yang
diamati Boswellia termasuk pengurangan mobilitas sendi bengkak,
meningkat, steroid hemat tindakan (kurang steroid dibutuhkan dalam
kombinasi perlakuan), kekakuan pagi kurang, kekuatan cengkeraman
ditingkatkan, dan peningkatan umum dalam kualitas hidup, baik untuk
osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Dalam penelitian lain,
minyak kemenyan bermanfaat bagi zat anti keriput, sebagai anti UV, anti
iritasi dan menetralisir racun yang dikeluarkan oleh serangga.
Mudah-mudahan ada penelitian lebih lanjut mengenai kandungan, khasiat dan manfaat kemenyan ini.
Artikel tentang kemenyan sangat sedikit ditemukan di Indonesia. Yang lebih banyak informasi yang informatif hanya dari situs dengan searching kata kunci ’styrax benzoe’. Dahulu kala di jaman para nabi, kemenyan (haminjon) memang menjadi komoditi utama Tanah Batak disamping emas. Saat ini, komoditi ini masih terus diusahakan dan umumnya secara tradisional oleh masyarakat Batak, artinya tanpa pembudidayaan melainkan pohon yang tumbuh sendiri di tanah ulayat marga2.
Kemenyan tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 900-1200 meter di atas permukaan laut, bersuhu antara 28-30 derajat Celsius di tanah podsolik merah kuning dan latosol. Keasaman tanah antara 5,5 hingga 6,5 dengan kemiringan tanah maksimal 25 derajat.
Tanaman tahunan ini mampu hidup hingga lebih dari 100 tahun. Ada 20 jenis pohon kemenyan, tetapi yang banyak tumbuh di Sumut adalah kemenyan jenis durame (Styrax Benzoine) dan kemenyan toba (Styrax Sumatrana). Kemenyan durame lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan jenis toba. Durame bisa disadap sejak umur 6-7 tahun dengan warna getah cenderung hitam, sedangkan toba baru disadap umur 10-13 tahun dengan jenis getah putih.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara yang juga mantan Bupati Tapanuli Utara RE Nainggolan menjelaskan, kemenyan pernah sangat menyejahterakan masyarakat Tapanuli. Dan, getah harum itu ikut pula membesarkan namanya. “Nenek saya pedagang kemenyan,” tuturnya.
Ia tahu persis, pada tahun 1936 neneknya sudah mempunyai mobil untuk mengangkut kemenyan dari Tapanuli ke Pelabuhan Sibolga. Saat itu harga satu kilogram kemenyan sama dengan satu gram emas. Standar itu dipakai terus oleh petani dan pengepul di Tapanuli: Satu kilogram kemenyan sama dengan satu gram emas. Satu kilogram kemenyan juga setara satu kaleng (16 kilogram) beras. Kebanyakan warga menyebutkannya sebagai tanaman ajaib yang sudah ada ratusan tahun dan menghidupi masyarakat Tapanuli.
Washington Situmorang (70), petani di Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, mengutarakan, pada tahun 1960-an harga kemenyan benar-benar sama dengan emas. Harga itu pelan-pelan surut. Sekitar tahun 1980-an harga kemenyan terus merosot hingga hanya separuh, bahkan sepertiga harga satu gram emas.
Menurut Thomson Silaban, staf bidang rehabilitasi hutan Dinas Pertambangan dan Kehutanan Kabupaten Humbang Hasundutan, jika sebelum tahun 1980 kemenyan mampu menyumbang 60 persen ekonomi rumah tangga, kini turun menjadi sekitar 20 persen.
Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili Stryraccaceae dari ordo Ebeneles diusahakan oleh rakyat Sumatera Utara di tujuh kabupaten, terutama di Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Toba Samosir. Tanaman ini juga dikembangkan di Dairi, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah meski tidak terlalu banyak. Sedangkan penghasil kemenyan terbesar masih di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.
Di Tapanuli Utara, kemenyan menjadi komoditas andalan daerah di bawah kopi dan karet. Dari 56.003 keluarga di kabupaten itu, 30.446 keluarga atau lebih dari 54 persen menjadikan kemenyan sebagai sumber penghasilan. Di Humbang Hasundutan bahkan sekitar 65 persen keluarga (33.702) hidup dari pohon kemenyan. Komoditas ini menduduki posisi kedua di bawah kopi.
Dinas Perkebunan Sumatera Utara memperkirakan, pada tahun 2005 luas tanaman kemenyan di Sumatera Utara mencapai 23.592,70 hektar dengan produksi 5.837,86 ton. Produktivitas getah 294,31 kilogram per hektar per tahun. Getah kemenyan mengandung asam sinamat sekitar 36,5 persen yang banyak digunakan untuk industri farmasi, kosmetik, rokok, obat-obatan, dan ritual keagamaan.
Catatan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa kemenyan diperdagangkan sejak ribuan tahun lalu. Bahkan arkelogis menunjukkan adanya kemenyan yang ditemukan di dalam makam Tutankhamun raja Mesir kuno yang meninggal pada 1323 SM.
Kandungan Kemenyan:
Kemenyan mengandung olibanol, materi resin, dan terpenes. Kandungan lain, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat dan Manfaat Kemenyan
Selama ini masyarakat umum mengenal kemenyan dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis dan ghaib, ghaib dalam arti dikaitkan dengan jin atau dunia paranormal. Saya menduga hal itu adalah salah kaprah saja. Mungkin sudah waktunya soal kemenyan ini diteliti lebih dalam secara ilmiah. Antara lain, apa manfaat sebenarnya dari bau kemenyan yang dibakar, selain untuk pengharum ruangan? Saya menduga, manfaat yang utama adalah untuk kesehatan, yaitu untuk membersihkan dan mensterilkan udara di ruangan2 suatu bangunan, termasuk menetralkan paparan radiasi yang bisa terjadi di dalam rumah / bangunan2.
Pada industri farmasi, kemenyan dikenal dengan nama yang cukup keren : Frankincense, Olibanum, Salai guggal, atau Boswellia serrata. Dan soal aroma bau wanginya, bahan dari frankincense digunakan di industri parfum sebagai fix active, yaitu untuk menahan aroma wangi lebih lama, berarti sebagai bahan yang sangat menentukan kualitas suatu parfum. Jadi, kayaknya, bahan dari kemenyan digunakan untuk industri parfum, dan lalu aroma wangi parfum modern berhasil menggeser aroma wangi kemenyan
Kini para ilmuwan telah mengamati bahwa ada kandungan dalam kemenyan yang menghentikan penyebaran kanker. Belum diketahui secara pasti kemungkinan kemenyan sebagai antikanker.
Namun dulu pada abad kesepuluh, Ibnu Sina, ahli pengobatan Arab, merekomendasikan kemenyan sebagai obat untuk tumor, bisul, muntah, disentri dan demam.
Dalam pengobatan tradisional Cina, kemenyan digunakan untuk mengobati masalah kulit dan pencernaan. Sedangkan di India, kemenyan digunakan untuk mengobati arthritis. Khasiat kemenyan sebagai obat arthritis tersebut mendapat dukungan dari penelitian laboratorium di Amerika Serikat.
Kemenyan yang biasa digunakan untuk urusan mistis ternyata berdasarkan hasil penelitian di Arab Saudi mampu menurunkan kadar kolesterol jahat. Penelitian yang dilakukan oleh King Abd Al-Aziz University di Arab Saudi menemukan bahwa kemenyan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat. Kemenyan, menurut peneliti Nadia Saleh Al-Amoudi, bisa dipadukan dengan materi dari tumbuhan lainnya untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Akan tetapi, masih belum ditemukan cara yang jelas agar manusia bisa mengonsumsinya. “Kemenyan telah lama digunakan sebagai pengobatan medis untuk mengatasi sakit tenggorokan, hidung mampat, bekas luka dan luka bakar,” jelas Al-Amoudi, seperti dikutip dari situs Healthday. Studi yang dipublikasikan di International Journal of Food Safety, Nutrition and Public Health ini, peneliti memberikan kemenyan kepada binatang pengerat albino dan menemukan bahwa kadar kolesterol jahat binatang pengerat itu turun sedang kadar kolesterol baik meningkat.
Pohon Kemenyan atau pohon Boswellia, ditemukan terutama di India. Pohon Boswellia adalah pohon balsamic yang mengeluarkan oleoresins aromatik yang dikumpulkan dari luka kulitnya pohon, saat kering menjadi permen karet. Dalam teks-teks kuno medis Ayurvedic dari India, eksudat bergetah dari Boswellia dikelompokkan dengan resin karet lainnya dan secara keseluruhan disebut GUGUL.
Permen karet-resin dilaporkan untuk memiliki, obat penenang dan aktivitas analgesik. Bila seluruh lemaknya dihilangkan ekstrak eksudat permen karet (oleo-gum-resin) ditemukan memiliki aktivitas anti-inflamasi dan anti-rematik ditandai terhadap arthritis ajuvan pada hewan percobaan dan bebas dari racun atau efek samping lainnya. Hal ini juga ditunjukkan untuk memiliki ditandai menurunkan kolesterol dan trigliserida aktivitas. Uji klinis pada pasien rematik telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Asam Boswellic terisolasi dari getah menghambat, dalam konsentrasi dengan cara bergantung, pembentukan produk 5-lipoxygenase dengan IC50 1,5 M.
Permen karet ini dikreditkan dengan zat, stimulan, ekspektoran, diuretik, yg mengeluarkan keringat, antipuretic, emmenagogue obat perut, ecbolic dan sifat antiseptik. Hal ini dilaporkan berguna dalam borok, tumor, gondok, payudara cystic, diare, disentri, tumpukan, asma, bronkitis, laringitis kronis, penyakit kuning, sifilis dan penyakit kulit. Hal ini digunakan dalam penyusunan sebuah salep untuk luka dan digunakan dengan mentega di sifilis. Permen karet-resin adalah zat anti menurunkan suhu badan, anti dysentry, ekspektoran, diaphosetic, diuretik, obat perut, emmenagogue. Hal ini berguna dalam demam, diaphoresis, kejang, disentri, urethrorrhea, orchiopathy, bronkitis, asma, batuk, stomatitis, penyakit sifilis, radang tenggorokan kronis, penyakit kuning dan arthritis.
Boswellic asam adalah agen-agen anti-inflamasi dan anti-rematik yang efektif, baik untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, rematik jaringan lunak, dan nyeri pinggang. Mereka juga membantu mengendalikan berlebihan lipid darah tinggi dan atherosclerosis, dan melindungi hati terhadap endotoksin bakteri-galactosamine. Bagian non-asam dari permen karet itu telah sakit-relieving dan kualitas obat penenang, dan dalam dosis tinggi dapat menurunkan tekanan darah, dan mengurangi denyut jantung pada anjing, melainkan peningkatan dalam katak. Manfaat yang diamati Boswellia termasuk pengurangan mobilitas sendi bengkak, meningkat, steroid hemat tindakan (kurang steroid dibutuhkan dalam kombinasi perlakuan), kekakuan pagi kurang, kekuatan cengkeraman ditingkatkan, dan peningkatan umum dalam kualitas hidup, baik untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Dalam penelitian lain, minyak kemenyan bermanfaat bagi zat anti keriput, sebagai anti UV, anti iritasi dan menetralisir racun yang dikeluarkan oleh serangga.
Mudah-mudahan ada penelitian lebih lanjut mengenai kandungan, khasiat dan manfaat kemenyan ini.
Jual berbagai macam kemenyan....
BalasHapusKontak 0813 9227 3257 atau 0857 2900 0740
apa benar kemenyan bisa di pake untuk menetralisir aura jahat contoh aura yg bisa bikin usaha /toko jadi sepi tlng penjelasannya
BalasHapuswah, artikelnya membuka wawasan.
BalasHapusizin share ya.
terima kasih. :)
bagus
BalasHapus