Daun Kelor

5:45:00 PM Unknown 3 Comments


Image
Kelor merupakan salah satu tumbuhan yang paling akrab dengan kita. Tanaman bernama latin Moringa oleifera ini memang mudah tumbuh sehingga tak jarang para ibu menanamnya di halaman rumah. Tumbuhan dengan daun berukuran kecil ini bisa mencapai ketinggian 6 sampai 11 meter. Kabarnya semua bagian kelor ini bisa diolah dan memiliki khasiat bagi kesehatan. Mulai dari batang, biji, daun, bahkan akar. Semuanya memiliki manfaat yang beragam.
Dahulu, manfaat utama daun kelor tentu sebagai sayuran pendamping makanan utama. Sedangkan dewasa ini, daun kelor tak hanya dimanfaatkan sebagai santapan saja, melainkan juga sebagai bahan obat. Oleh peneliti asing, pohon kelor dijuluki “Miracle tree” atau Pohon Ajaib oleh karena kandungan gizi di dalam daunnya cukup lengkap dibadingkan jenis tanaman sayuran lainnya.

Nama Umum
Indonesia: Kelor, limaran (Jawa)
Inggris: Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree
Melayu: kalor, merunggai, sajina
Vietnam: Chùm ngây
Thailand: ma-rum
Pilipina: Malunggay

Pendamping Makanan Yang Nikmat
Tentu semua orang mengetahui bahwa daun kelor bisa diolah menjadi menu sayuran pendamping makanan pokok kita. Bahkan ini merupakan kegunaan utama daun kelor. Di Indonesia khususnya, daun kelor biasanya diolah menjadi sayur bening maupun sayur bobor. Di daerah tertentu seperti Manado dan Palopo Sulawesi Selatan, daun kelor bisa diolah menjadi pelengkap jenis kuliner bubur. Rasanya tak hanya nikmat tapi juga menyehatkan.
Si Nikmat Yang  Sehat
Selain berguna sebagai sayur pendamping lauk, daun kelor ternyata memiliki beragam khasiat bagi kesehatan. Kabarnya kandungan gizi yang ada dalam daun kelor tidak main-main. Bahkan beberapa ilmuan menjulukinya “Pohon Ajaib”. Dengan menyantap daun kelor secara teratur, akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin serta mineral yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, daun kelor juga mengandung asam amino esensial yang cukup lengkap. Tak berhenti sampai di situ, ternyata daun kelor juga mengandung kalsium yang cukup tinggi.
Kaya Vitamin A dan C
Jika selama ini Anda beranggapan bahwa vitamin A paling banyak di sayuran wortel dan kandungan Vitamin C paling tinggi ada di buah jeruk, maka siap-siaplah terkejut. Sebab penelitian terbaru mengungkap fakta bahwa justru kelor lah yang juara dalam hal jumlah kandungan vitamin A dan C. Vitamin A bermanfaat bagi kesehatan mata sedangkan vitamin C sangat baik untuk memelihara kondisi tubuh. Dengan mengkonsumsi daun kelor, kebutuhan tubuh akan vitamin A dan C terpenuhi. Poin tambahannya adalah bahwa kelor jauh lebih murah dan mudah didapatkan daripada wortel dan jeruk. Tidak heran jika di Afrika, salah satu kegunaan daun kelor adalah untuk memerangi gizi buruk.
Kandungan Gizi Daun Kelor
Banyaknya Daun Kelor yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daun Kelor yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 65 %
Jumlah Kandungan Energi Daun Kelor = 82 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daun Kelor = 6,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daun Kelor = 1,7 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daun Kelor = 14,3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daun Kelor = 440 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daun Kelor = 70 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daun Kelor = 7 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daun Kelor = 11300 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daun Kelor = 0,21 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daun Kelor = 220 mg
Perbandingan kandungan kelor gizi dan makanan lainnya
Nutrisi makanan – Jenis Makanan Umum – Kandungan Daun kelor
Vitamin A – wortel – 1,8 mg – 6,8 mg
Kalsium – Susu – 120 mg – 440 mg
Kalium – pisang – 88 mg – 259 mg
Protein – Yogurt – 3,1 g – 6,7 g
Vitamin C – Jeruk – 30 mg – 220 mg
Berdasakan sebuah penelitian, daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif yang diduga berfungsi sebagai obat, yaitu arginin, leusin, metionin dan beberapa senyawa lain. Dengan kandungan senyawa aktif tersebut menunjukkan daun kelor dapat berfungsi sebagai antidiabet, antioksidan dan antitumor. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, potasium tiga kali lebih banyak daripada pisang, vitamin A empat kali lebih banyak daripada wortel dan mengandung kalsium empat kali lebih banyak daripada kalsium susu.
Kulit akar Pohon Kelor memiliki kandungan minyak terbang. Biji buah kelor atau dalam bahasa jawa biasa di sebut kelentang mengandung minyak behen, dan juga memiliki zat myrosine, emulsine,alkaloida yang berasa pahit tidak beracun, juga meiliki vitamin A,B1,B2 dan Vitamin C pada bagian sel-sel tertentu. Efek farmakologis yang dihasilkan daun kelor adalah Anti skorbut, Anti piretik dan Anti-inflamasi.
Bahkan, di beberapa negara di Afrika, seperti di Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, dan Kenya, sekarang mulai dikembangkan pula di Arab Saudi dan Israel, menjadi bagian untuk program pemulihan tanah kering dan gersang, karena sifat dari tanaman ini mudah tumbuh pada tanah kering ataupun gersang, dan kalau sudah tumbuh maka lahan di sekitarnya akan dapat ditumbuhi oleh tanaman lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya pertumbuhan tanaman lain akan cepat terjadi.
kelor 2
Khasiat dan Manfaat Daun Kelor
1. Rematik, Nyeri dan Pegal Linu
Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.
2. Sakit Mata
Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk sampai merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai tetes mata.
3. Cacingan
Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air tersebut dan diminum rutin setiap hari.
4. Alergi
Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari secukupnya tambahkan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal dua gelas, kemudian disaring dan minum rutin setiap hari.
5. Herpes, Kurap dan Luka Bernanah
Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai halus dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.
6. Menghilangkan Flek Wajah
Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih muda, ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan bedak.
7. Penghancur Batu Ginjal
Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan rutin setiap hari selama kurang lebih satu bulan, batu ginjal akan luruh dan keluar bersama air kencing.
8. Menambah produksi ASI
Daun kelor dapat diberikan kepada ibu menyusui untuk dapat meningkatkan laktasi atau produksi ASI.
9. Sakit Kuning / Liver / Hepatitis
3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau. Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai sembuh.
10. Rabun Ayam
3 gagang daun kelor
Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata. diminum sebelum tidur.
11.  Obat insomnia dan penyakit syaraf
Zat semacam Valin, secara empiris berfungsi untuk mengurangi gangguan pada syaraf otot, mengobati insomnia, meredakan epilepsi, mempengaruhi keadaan emosional serta mental.
12. Sukar Buang Air Kecil
1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama. Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah dengan 1 gelas air, kemudian disaring, dan diminum setiap hari.
13. Menurunkan Kolesterol (LDL)
Berdasarkan riset, daun kelor memiliki senyawa tertentu yang dapat mereduksi kandungan lemak dalam darah. Hal ini sama seperti yang kita jumpai dalam obat atenolol.
14. Mengobati Luka Diabetes
Daun kelor di blender secukupnya
Lukanya di balut perban dulu, setelah itu baru di balur daun kelor yg sudah di blender, soalnya kalau tidak begitu jadi menempel sama lukanya dan susah di bersihkan. Pengobatannya 2x/sehari.
15. Mencegah Mabuk Di Perjalanan
Supaya tidak mabuk di jalan, silahkan masak sup yang di campur daun kelor, atau bikin rebusan daun kelor yang di rebus dengan sedikit garam biar ada rasa sedikit. Terus minum air dan makan daunnya, Insya Allah tidak mabuk dan efek mabuknya hilang. Sangat efektif menghilangkan mabuk di kapal dan efek perjalan di kapal laut yang kadang masih terasa walau sudah di darat. Begitu di minum, 30 menit kemudian hilang rasa mabuk dan rasa bergoyang setelah di darat.
Cerita Mistis Tentang Kelor
1. Galih Kelor
Galih kelor biasanya tersembunyi ditengah-tengah pohon kelor yang sudah tua. Cara mendapatkannya adalah memotong pohonnya dan membelahnya menjadi 2 dan akan tampak galihnya berwarna coklat kehitaman. Tetapi sulitnya, tidak semua pohon kelor mengandungnya. Galih tersebut, diyakini memiliki kekuatan sbb :
Meredam kejahatan manusia
Meredam sihir dan senjata ghaib lainnya
Meredam gangguan senjata tajam
Menjaga kerukunan dalam poligami
Meredam petaka bisnis
Meredam fitnah dan kebencian orang
Meredam gangguan makhluk halus
Cara mempergunakannya adalah memotong galih tsb kecil dan membuatnya sebagai cincin yang diembani dengan perak.
2. Daun Kelor
Hingga saat ini masih banyak orang yang sulit untuk melepaskan diri dari belenggu mitos kesaktian daun kelor. Masih banyak ditemui di desa-desa dimana orang percaya bahwa jika ada orang yang sakit dan tergeletak lama namun tidak juga meninggal, maka orang tersebut diduga memiliki kesaktian tertentu yang harus segera dilepas dari tubuhnya. Untuk membantu melepas kesaktiannya biasanya orang tersebut disapu dengan daun kelor hingga akhirnya dapat meninggal dengan tenang. Ketika jasadnya kemudian dimandikan orang tersebut juga disapu lagi dengan daun kelor supaya bersih dari segala mahluk yang masih menempel pada jasadnya.
Saking banyaknya orang yang berhasil diobati dengan daun kelor pada jaman dahulu sampai-sampai mitos kesaktian daun kelor bisa bertahan hingga ribuan tahun, bahkan hingga sekarang. Selain untuk mengusir, kelor juga dipercaya bisa menolak kedatangan mahluk halus. Di jaman serba teknologi seperti sekarang ini kadang masih bisa ditemukan ada rumah yang di atas pintu utamanya ditaruh seikat daun kelor sebagai penolak bala.
Batang bersama daun kelor, umumnya digunakan sebagai “alat” untuk melumerkan atau menon-aktifkan “kekuatan magis” seseorang, yaitu dengan cara disapu-sapukan ke bagian muka ataupun dijadikan “alat tidur”, misal seseorang yang tahan terhadap pukulan, bacokan, bahkan tidak mempan oleh terjangan peluru, maka dengan cara disapu-sapukan ke bagian tubuhnya, ataupun dijadikan alas tidurnya, atau ada pula air tanaman kelor disiramkan ke seluruh tubuhnya, maka kekuatan magis tubuhnya akan lumer atau hilang.
Kira-kira dua cerita itu yang sampai kini masih berkembang di tengah-tengah masyarakat pedesaan. Maksud saya menulis tentang mitos daun kelor ini bukan dalam artian mengajak untuk mempercayainya, tetapi sekedar melengkapi informasi tentang pohon kelor.
Biji Kelor Menetralisir Limbah Air Sungai

Meskipun berwarna coklat karena mengandung partikel-partikel tanah, lumpur bahkan unsur logam berat karena tercampur rembesan air limbah industri pabrik, air Sungai Mahakam hingga kini masih tetap menjadi kebanggaan warga Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara.

Berdasarkan kepercayaan dan sedikit dongeng, setiap orang Kalimantan Timur meyakini, siapa pun pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut, bahkan menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang menjadi salah satu sarana transportasi sungai terpenting di propinsi Kaltim itu tak pernah sepi dari lintasan kapal motor dan kapal kontainer, yang terkadang menumpahkan limbah oli sisa ke sungai.

Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya yang keruh, atau berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti pinggiran sungai tak pernah sepi dari aktivitas manusia yang datang dan pergi mandi, mencuci atau bahkan mengambil air dari sungai tersebut untuk dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat memanfaatkan air sungai dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya apabila mampu menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang diadopsi dari Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah tersebut.

Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.

Endapkan Partikel Logam

Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.

”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih,” katanya.

Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.

Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.

Arang

Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.

Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.

Membuat Serbuk

Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.

Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.

”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,” katanya. Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter.

Lebih Ekonomis

Kepala laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana (Samarinda), Alimudin mengakui, cara tersebut lebih ekonomis dibanding menggunakan sistem penjernihan air dengan bahan baku tawas yang digunakan selama ini. Perbedaan penjernihan air dengan menggunakan tawas dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel setelah pengadukan, yaitu hanya lima menit, sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit. Karena tawas jarang diproduksi di Kaltim, pihak PDAM Samarinda mendatangkan tawas dari luar daerah, yaitu dari Sulawesi (Manado) dan Kupang. Tawas tersebut dicampur dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai.

Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih ekonomis dibanding tawas, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan di Kaltim, sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibudidayakan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.

”Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya,” katanya.

Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk menjernihkan air merupakan alternatif terbaik dan lebih ekonomis, efisien serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di sekitar DAS.

PENGOBATAN ALAMI

3 komentar:

  1. Yang butuh bibit kelor bisa hubungi kami chasiapro@gmail.com atau 082136712513 @Trims Prabowo JOgja

    BalasHapus
  2. memang sangat banyak manfaat daun kelor ini,
    coba saja di googling “khasiat lengkap daun kelor” ada paparan lengkap pengalaman dari trubus

    BalasHapus
  3. Wah bagus ya
    untuk membantu bagi Anda yang ingin merasakan khasiat daun kelor namun sulit mendapatkannya di daerah Anda, kami jual kapsul moringa / kapsul kelor
    KLIK jual daun kelor

    Atau langsung 0813-80-262524 (Ryan) SMS/WhatsApp/Telegram/Line


    BalasHapus

saya harap anda dapat berkomentar tentang postingan yan telah saya sampaikan terimakasih