VIMANHA
6:01:00 AM
Unknown
0 Comments
6:01:00 AM Unknown 0 Comments
Selama ini UFO disebut sebagai kendaraan milik alien. Namun muncul satu
lagi dugaan bahwa UFO itu berasal dari India dan Atlantis Kuno. Dugaan
itu berasal dari manuskrip atau kitab-kitab kuno yang ditemukan di
India.
Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang
India kuno datangnya dari sumber-sumber India kuno yang mencakup
penulisan teks yang diwariskan turun-temurun. Tanpa banyak prasangka
bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat
sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.
Maharaja India Asoka telah mendirikan sebuah organisasi The Nine
Unknown Menyang terdiri dari para ilmuwan terkenal India yang membukukan
berbagai jenis sumber-sumber sains. Raja Asoka telah merahasiakan kerja
mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru
itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang
akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak
diinginkan oleh Asoka sendiri.
The Nine Unknown Men telah
menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain.
Buku bertajuk “Rahasia Rahasia Gravitasi” amat dikenali di kalangan
sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang
berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih ada, tersimpan di
dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana
(mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).
Hanya beberapa
tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit
di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk
diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa
dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa.
Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti gravitasi dan
berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga
yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu,
“laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk
terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang
dikenali sebagai “Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat
India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai
yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia
beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia
“antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana
untuk menjadi seberat gunung).
Pada mulanya para ilmuwan India
tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian
mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila
negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu
dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka. Ini
adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian
tentang anti-gravitasi.
Walaupun manuskrip
tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar
planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua
perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu
dari epik terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita
terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana
atau Astra. Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat
satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat Asvin atau
Atlantean.
Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan
teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India.
Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau
kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan
yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam.
Pada masa
itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala
sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan landscape
sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah Nabi Sulaiman yang menawan
Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya, sehingga digambarkan apabila
kita berjalan di atas lantai istana itu, seolah-olah kita berjalan di
atas permukaan air.
Mungkin ini ada kaitannya. Sedangkan di
dalam Al-Quran ada disebutkan tentang mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa
mengendarai angin. Ini mungkin berkaitan erat dengan teknologi yang
berkembang pada jaman itu. Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan
di padang pasir Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup
sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis.
Tujuh buah kota besar
yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh
Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India
kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil
sebagaiVimanas. Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana sebagai
satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan dengan
terdapatnya lubang pada bagian bawah pesawat dan menara pada bagian
atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin
akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan
mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan
mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi
pesawat Vimana; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk
silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut).
Masyarakat
India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual
penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya
masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bagaian manuskrip yang
ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara
Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan
keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh
seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan
di antara burung-burung. Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul
Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara
Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya.
Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya
tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan
Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan
terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu
menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra
(atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar
sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk
jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur.
Ia juga
menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kendaraan ini dan 16
bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap
cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana. Dokumen
ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan
mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk
Maharishi Bharadwaaja.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore,
India, 1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik
Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore. Memang tiada keraguan bahwa
Vimana telah digerakkan oleh sumber energi “anti-gravitasi”. Vimana
lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di
langit seperti sebuah helikopter moden.
Bharadvajy merujuk
bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar
penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah
hilang. Vimana telah disimpan di sebuah Vimana griha, seperti
penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat putih
kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri.
Cat
putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin
Vimanamempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin
penggerak dan malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui
bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama
bagi roket V.8 mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan
berminat dengan India kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an
telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun,
sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika
dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua
sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan
sebagian dari epiks Mahabarata danRamayana, Vimana digambarkan berbentuk
seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti
angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti
sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang
diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain
yaituSamaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kendaraan ini
dibentuk.
Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan
merkuri sebagai bahan bakarVimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh
buku itu. Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan
berupa panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding
gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada
potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan
kosmik melaju.
Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan
dengan segitiga yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas
menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan
dengan kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke
Amerika Selatan. Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang
menjelaskan tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk
persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu.
Bayangkan betapa
teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayanasejak
jaman dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita
simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang
berasal dari abad ke-8:
“Sebuah kendaraan udara, Pushpaka membawa
banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan
terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang
kekuningan.”
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan
ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang
Atlantis menggunakan kendaraan terbang mereka, Vailixi untuk menyerang
negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka
dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat
Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India
melalui udara banyak sekali diceritakan.
Deskripsi Vailixi
berbentuk silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu bergerak
di bawah air seperti kapal selam modern. Kendaraan-kendaraan lain,
seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak
di bawah air. Menurut Eklal Kuehshana, penulis “The Ultimate Frontier”,
dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi
yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun lampau
dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin
dibawahnya.”
“Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang
anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga
kuda,” Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana,
ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan
kesan dari peperangan tersebut: senjata itu merupakan satu alat yang
mengandung semua energi yang ada di dunia ini.
Satu kepulan
asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari
beribu-ribu matahari telah dihasilkannya…Satu pancaran kilat, satu
pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh
keturunanVrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka terbakar hangus
sehingga tidak dapat dikenal pasti.
Rambut dan kuku mereka
terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung bertukar menjadi putih..
selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.. untuk
mengelakkan diri daripada api itu, para laskar terjun ke dalam sungai
untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka..”
Dari
penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan
peperangan menggunakan bom atom. Kini pihak Barat telah mampu mengungkap
sebagian dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu mencipta mesin
anti gravitasi dari penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka
namakan sebagai levitasi, namun masih belum lagi dipraktikkan.
Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang
menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam
buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan
Vimana – Vailixi di bulan. Peperangan yang digambarkan dalam aksi di
atas menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan
kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di
Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para arkeologi pada akhir abad
yang lalu, mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di
jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah
dilanda satu malapetaka yang amat dasyhat secara tiba-tiba.
Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi,
sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki. Dari kota-kota kuno
yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu
di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki dan beberapa tempat
lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan itu melainkan
akibat ledakan atomik.
Selain itu, di MohenjoDaro, sebuah kota
besar yang terancang di dalam bentuk grid, dengan sistem saluran yang
lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya
dipenuhi dengan serpihan “kaca-kaca hitam”. Serpihan tersebut
kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah cair
akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya
Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat
kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun sebelumnya. Namun
begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi milik Rama dan Atlantis
yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama beribu-ribu
tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang terdapat dalam
karyatulis “The Nine Unknown Men”, Asoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa
semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu tahun
lalu, pasukannya telah diserang dengan “perisai yang berterbangan dan
bercahaya” yang menakutkan pasukan tentara dan pasukan berkudanya.
Walau bagaimanapun “piring-piring terbang” itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar.
Di masa itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan
bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan
Vailiximereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat lain
di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai sekarang
dikenal sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar.
Sumber : Prodimaar, http:// misteridunia.wordpress.com/
Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya dari sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang diwariskan turun-temurun. Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.
Maharaja India Asoka telah mendirikan sebuah organisasi The Nine Unknown Menyang terdiri dari para ilmuwan terkenal India yang membukukan berbagai jenis sumber-sumber sains. Raja Asoka telah merahasiakan kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Asoka sendiri.
The Nine Unknown Men telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain. Buku bertajuk “Rahasia Rahasia Gravitasi” amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).
Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa.
Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai “Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia “antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana untuk menjadi seberat gunung).
Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka. Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.
Walaupun manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana atau Astra. Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat Asvin atau Atlantean.
Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India. Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam.
Pada masa itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan landscape sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah Nabi Sulaiman yang menawan Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya, sehingga digambarkan apabila kita berjalan di atas lantai istana itu, seolah-olah kita berjalan di atas permukaan air.
Mungkin ini ada kaitannya. Sedangkan di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa mengendarai angin. Ini mungkin berkaitan erat dengan teknologi yang berkembang pada jaman itu. Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis.
Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagaiVimanas. Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bagian bawah pesawat dan menara pada bagian atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi pesawat Vimana; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut).
Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bagaian manuskrip yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di antara burung-burung. Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya.
Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra (atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur.
Ia juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kendaraan ini dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana. Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore. Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber energi “anti-gravitasi”. Vimana lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter moden.
Bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah hilang. Vimana telah disimpan di sebuah Vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri.
Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin Vimanamempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin penggerak dan malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks Mahabarata danRamayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaituSamaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kendaraan ini dibentuk.
Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri sebagai bahan bakarVimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku itu. Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik melaju.
Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan dengan kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika Selatan. Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu.
Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayanasejak jaman dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang berasal dari abad ke-8:
“Sebuah kendaraan udara, Pushpaka membawa banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang kekuningan.”
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis menggunakan kendaraan terbang mereka, Vailixi untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak sekali diceritakan.
Deskripsi Vailixi berbentuk silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu bergerak di bawah air seperti kapal selam modern. Kendaraan-kendaraan lain, seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air. Menurut Eklal Kuehshana, penulis “The Ultimate Frontier”, dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun lampau dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya.”
“Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga kuda,” Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan kesan dari peperangan tersebut: senjata itu merupakan satu alat yang mengandung semua energi yang ada di dunia ini.
Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya…Satu pancaran kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunanVrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti.
Rambut dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung bertukar menjadi putih.. selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.. untuk mengelakkan diri daripada api itu, para laskar terjun ke dalam sungai untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka..”
Dari penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan peperangan menggunakan bom atom. Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu mencipta mesin anti gravitasi dari penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka namakan sebagai levitasi, namun masih belum lagi dipraktikkan.
Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan Vimana – Vailixi di bulan. Peperangan yang digambarkan dalam aksi di atas menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para arkeologi pada akhir abad yang lalu, mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah dilanda satu malapetaka yang amat dasyhat secara tiba-tiba.
Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki. Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan itu melainkan akibat ledakan atomik.
Selain itu, di MohenjoDaro, sebuah kota besar yang terancang di dalam bentuk grid, dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan “kaca-kaca hitam”. Serpihan tersebut kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah cair akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun sebelumnya. Namun begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang terdapat dalam karyatulis “The Nine Unknown Men”, Asoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu tahun lalu, pasukannya telah diserang dengan “perisai yang berterbangan dan bercahaya” yang menakutkan pasukan tentara dan pasukan berkudanya.
Walau bagaimanapun “piring-piring terbang” itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar.
Di masa itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan Vailiximereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat lain di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai sekarang dikenal sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar.
Sumber : Prodimaar, http://
0 komentar:
saya harap anda dapat berkomentar tentang postingan yan telah saya sampaikan terimakasih